Hari ke 2 Idul Fitri, kakak ipar saya mengajak hiking ke Gunung Sanggabuana di daerah Loji. Saya pun ikut karena belum pernah hiking sama sekali, jadi ini adalah pengalaman pertama saya. Kami pergi bareng teman-teman, totalnya 11 orang. Kami berangkat jam 6 pagi dengan naik motor. Jalan menuju Loji kurang begitu bagus, banyak lubang-lubang, jadi perlu waspada dan hati-hati. Sebelum masuk kawasan wisata, kami berhenti dulu di warung kopi, karena ada beberapa teman yang belum sarapan. Setelah itu perjalanan diteruskan, kondisi jalan yang menanjak agak berat untuk berboncengan, jadi cuma pengendara motor saja yang naik, yang dibonceng berjalan kaki +/- 700 m menuju rumah bapak Dedi, porter yang biasa disewa oleh ipar saya.
|
Kumpul dulu sebelum berangkat
|
Sampai di rumah pak Dedi, ternyata dia tidak bisa mengantar kami, karena dia buka 2 warung kopi dengan istrinya, tapi dia menawarkan porter lainnya. akhirnya kami pun berangkat. Perjalanan menuju puncak gunung dimulai kira-kira pukul 8.00 dan tiba di puncak pukul 13.00. Selama perjalanan kami melewati banyak makom (makam kosong), juga menaiki jalan menanjak yang disebut "Tanjakan 2 jam". Kami pun beberapa kali berhenti di pos-pos untuk beristirahat sejenak.
|
Mulai pendakian |
|
Gunung Sanggabuana |
|
Mejeng dulu sambil naik |
|
Istirahat sebentar di Pos 1 |
|
Menaiki Tanjakan 2 jam |
|
Sampai di puncak |
|
Mejeng sehabis makan dan Istirahat |
Sehabis makan dan istirahat, kira-kira pukul 3 sore kami pun memutuskan untuk turun gunung, tapi sebelumnya beberapa teman mencari kayu pengusir tikus terlebih dahulu. Kayu ini mengeluarkan bau seperti minyak tawon (minyak gosok). Kami pun turun, tapi tidak kembali lewat jalan kami naik tadi. Ternyata, tanpa sepengetahuan kami, ada teman yang biasa hiking, mengajak porternya untuk turun melewati tempat yang belum pernah dilalui, saya mulai curiga, sebab jalan yang kami lalui sepertinya jarang dilewati. Kami melewati hutan bambu, jalan setapak selebar kira-kira 1 m, dengan satu sisi jurang dan sisi yang lain semak berduri. Kami pun berjalan terus melewati sungai, hutan dengan pohon-pohon besar yang tumbang, jalanan berbatu yang cukup licin, karena beberapa hari lalu turun hujan. Perjalanan turun gunung kami memakan waktu 12 jam lebih. Kami turun jam 3 sore dan tiba jam 3 pagi. Bener-bener keterlaluan, sebab di rombongan kami ada kakek yang berumur 65 tahunan. Kami juga harus turun tebing untuk menyeberang, menggunakan tali sewaktu melewati tanah yang berpasir dan kami cuma membawa peralatan seadanya saja.
Setelah beristirahat kami pun kembali menuju kota dengan badan yang cape sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar