Minggu, 25 Januari 2015

Low Budget Traveller

       Setiap orang memiliki pandangan dan cara berpikir masing-masing, sehingga cara mereka menikmati jalan-jalan/travelling pun berbeda-beda. Ada yang sukanya kalau jalan-jalan itu cuma makan dan stay di hotel alias ngga kemana-mana, ada yang nggak mau pusing ngurusin tetek bengek nya, tinggal bayar ke travel agent/biro perjalanan, langsung duduk manis menikmati perjalanannya. Tipe wisatawan seperti ini sering disebut Tourist/Turis. Kekurangannya jika menggunakan paket tour, kita hanya diajak ke tempat-tempat yang sudah umum, itu pun hanya sebentar-sebentar. Sedangkan mereka selalu mewajibkan kita mampir ke pusat oleh-oleh dengan waktu yang diberikan sangat lama, dan harga produknya berkali-kali lipat. Misalnya : 
  • jika ke Malaysia (KL) pasti mampir ke KL City Gallery dan Berryl's Chocolate Kingdom
  • Shenzhen sudah pasti mampir ke Tea & Jade Factory
  • Hong Kong pasti mampir ke Jewerly Shop
  • Korea (Seoul) pasti mampir ke Ginseng/Herbal Shop
      Berikutnya adalah Backpacker,  orang yang biasanya berwisata dengan bujet yang minim. Tipe ini biasanya tidak dibebani dengan waktu dan tidak membuat itinerary/rencana perjalanan, tapi memiliki keterbatasan dana. Mereka biasanya naik penerbangan low cost, menggunakan transportasi umum, dan tidur di losmen/hostel/dormitory. Terkadang mereka menggunakan Couchsurfing, yaitu tidur di rumah penduduk setempat/lokal dan dengan cara ini mereka bisa saling bertukar kebudayaan dan kebiasaan. Backpacker bukan berarti gembel, meskipun kadang mereka mesti menumpang truk atau hitchike (ngacungin jempol untuk menumpang kendaraan). Ada juga yang disebut Flashpacker, tipe ini mirip dengan backpacker, tapi perbedaannya mereka membuat perencanaan dan menghitung bujet mereka sendiri. Mereka biasanya naik penerbangan low cost, tidur di hotel/hostel/dormitory, naik kendaraan umum, makan di restoran lokal/food court sesuai dengan dana yang sudah mereka hitung sebelum keberangkatan. Kali ini saya akan membahas tentang hal-hal yang biasa dilakukan low budget traveller atau wisatawan dengan bujet murah, entah itu backpacker atau flashpacker.
  1. Menentukan destinasi/tujuan : Tentukan tujuan wisata kita, apakah di dalam atau di luar negeri, apakah lokasi itu sudah atau belum pernah didatangi, berapa lama di sana, kapan kita ke sana.
  2. Hunting tiket promo/murah : berlangganan newsletter atau menjadi member dari maskapai penerbangan, baik full service maupun low cost airlines (gratis kok) sehingga kita tahu kapan bisa mendapat harga termurah. Siapkan tanggal yang kita inginkan, juga tanggal cadangan jika harga murah di tanggal yang kita inginkan sudah habis, kecuali tanggalnya sudah fixed. Untuk low cost airlines biasanya memberikan harga murah/promo untuk penerbangan antara 6 bulan - 1 tahun ke depan misalnya AirAsia. Sedangkan full service airlines terkadang memberikan harga promo last minute deal untuk penerbangan 1 bulan  ke depan misalnya Garuda atau Singapore Airlines. Hindari tanggal Libur Nasional dan Libur sekolah, karena biasanya maskapai tidak memberikan harga promo di tanggal tersebut, juga penerbangan di hari Jumat dan Sabtu (weekend). Gunakan tools seperti SkyScanner untuk membandingkan harga tiket maskapai dan Portal Seven untuk mencari tanggal Libur Nasional seluruh dunia. Jika kita pergi di antara hari Senin s/d Kamis, dan hanya pergi sendiri atau sedikit orang (2-3 orang), peluang mendapat harga murah lebih banyak dibandingkan dengan pergi di hari Jumat/Sabtu
  3. Booking hotel : Tentukan lokasi menginap dan besar bujet yang disiapkan untuk menginap. Jika kita punya bujet lebih bisa menginap di hotel berbintang, jika bujet sedang bisa menginap di hotel melati atau losmen. Untuk yang bujetnya minim bisa menginap di guest house/hostel/youth hostel. Biasanya hostel memiliki kamar dormitory dengan kasur untuk 4/6/8/10 orang, mirip asrama. Ada mix dorm (campur pria dan wanita) atau sejenis (pria/wanita saja), jadi seperti tinggal asrama. Biasanya penginapan jenis ini memiliki kamar mandi luar, dan ada dapur untuk tamu memasak makanan mereka sendiri, dengan catatan mereka membersihkan sendiri peralatan masak yang habis digunakan mereka. Kelebihannya kita bisa berkenalan dengan orang baru dari berbagai negara. Kekurangannya kita mesti hati-hati dengan barang bawaan kita sewaktu tidur atau saat kita sedang berada di tempat wisata. Jadi mesti bawa gembok sendiri untuk menyimpan barang milik kita dan jangan menyimpan barang berharga di loker penyimpanan. Jika kita akan menggunakan transportasi umum di tempat tujuan kita, pilihlah lokasi hotel yang dekat dengan terminal/stasiun/bandara untuk memudahkan akses kita kemana-mana. Untuk pemesanan bisa dilakukan melalui situs pemesanan hotel seperti Agoda, Hotels.com, Booking.com, atau Hostelworld dan Hostelbooker untuk jenis hostel. Dengan menjadi member hotel kita bisa mendapatkan point atas pesanan kita yang bisa ditukar dengan voucher hotel untuk menginap berikutnya
  4. Searching lokasi dengan Google Maps : Tentukan tempat-tempat wisata yang akan kita datangi. Pilih tempat-tempat yang lokasinya berdekatan dan searah sehingga bisa didatangi dengan berjalan kaki dan tidak membuang waktu supaya kita tidak bolak-balik menggunakan transportasinya. Cek juga berapa banyak tempat yang akan kita kunjungi dalam satu hari dan estimasikan berapa lama kita berada di satu tempat wisata. gunakan Google Street View untuk melihat lokasi yang akan dikunjungi dalam bentuk 3 dimensi, sehingga kita memiliki gambaran tentang tempat yang akan dikunjungi. Tentukan juga tempat-tempat makan selama di sana, apakah kita makan di restoran, foodcourt, hawker stall.
  5. Membaca blog traveller lain atau searching di Google : Pengalaman adalah guru yang terbaik. Ketika kita membaca pengalaman orang yang sebelumnya sudah pernah mendatangi kota/negara yang akan kita kunjungi, kita akan tahu tempat-tempat mana yang bisa dan tidak bisa didatangi. Mereka biasanya memberikan tips dan trik serta informasi yang berguna untuk traveller lainnya. Bisa juga bergabung di komunitas travelling yang banyak tersebar di dunia maya, seperti Group Backpacker Dunia dan Beautiful Indonesia di Facebook, juga komunitas lainnya. Lihat juga situs-situs dinas pariwisata setempat, sehingga kita bisa tahu pada saat travelling sedang ada moment apa, ada larangan apa. Misalnya jika kita berwisata ke pulau Bali dan saat itu sedang ada perayaan Nyepi, tentunya hanya membuang waktu kita saja, karena kita tidak bisa kemana-mana dan cuma bisa berada di lokasi hotel saja.
  6. Membuat Itineray/Rencana Perjalanan : Buat estimasi waktu dan rencana perjalanan sejak berangkat hingga kembali. Bisa dilengkapi detail estimasi jamnya, atau hanya perkiraan saja. Siapkan juga rencana cadangan, jika rencana awal kita tiba-tiba berubah karena ada faktor yang terjadi, misalnya cuaca buruk, bencana alam, keamanan masyarakat. Pisahkan juga biaya selama perjalanan, misalnya biaya untuk transportasi, biaya makan, dan biaya serba-serbi atau membeli oleh-oleh. Jika punya kartu kredit bisa dibawa untuk berjaga-jaga. Disiplin dalam pengeluaran biaya, kecuali di hari terakhir dan kita masih punya dana yang bisa kita nikmati misalnya makan di restoran mewah.
  7. Go show : Jika semua hal di atas sudah dilakukan, tinggal menunggu hingga waktu keberangkatan tiba. Periksa semua dokumen seperti paspor, ktp, voucher hotel, tiket pesawat/kereta/bis, itinerary. Jangan lupa fotocopy semua dokumen untuk menghindari hal-hal yang terjadi di luar perhitungan kita
       Nah, bagaimana pembaca sekalian? Semoga ini bisa membantu para pembaca dalam melakukan perjalanan. Happy travelling. Just Pack and Go...

1 komentar:

  1. Hi... trims udah mampir di sini. Semoga blog ini bermanfaat bagi semua orang yang membacanya. Happy travelling

    BalasHapus